PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI
PADA SISWA-SISWI SMP PAWYATAN DAHA 2 KOTA KEDIRI
DISUSUN
OLEH:
1.
Feby
Fajar Rianatasari (1211B0091)
2.
Fentri
Novia A (1211B0092)
3.
Hakim
Tobroni HR (1211B0093)
4.
Hendri
Pratama (1211B0095)
5.
Samuel
Kaka (1211B0121)
6.
Sefrianus
Oe Leu (1211B0122)
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat Reproduksi mungkin
ketika kita mendengar kata itu, kita memiliki pikiran yang negative. Padahal
belum tentu semua hal yang berkaitan dengan alat reproduksi memiliki sisi
negative. Pasti ada pertanyaan seperti”Kalau begitu apa sisi positifnya?” Sisi
positifnya tentu dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan sex education.
Melalui sex education, kita tidak diperbolehkan mempraktekkan dari sisi
negatifnya, melainkan kita harus mempraktekkan dari sisi positifnya. Akan
tetapi, sisi negatifnya dapat kita gunakan sebagai acuan boleh atau tidaknya
hal itu dilakukan serta dampak yang dapat ditimbulkan. Kita sepakat bahwa
kesehatan adalah suatu hal yang sangat berharga dalam kehidupan ini.Termasuk di
dalamnya,kesehatan reproduksi manusia(khususnya remaja). Di Era Globalisasi ini,
masih banyak remaja yang kurang memperhatikan kesehatan dan kebersihan alat
reproduksi mereka, bahkan para remaja sekarang jauh lebih mementingkan
penampilan luar (wajah dan cara berpakaian) daripada kesehatan alat reproduksi
mereka yang dapat menentukan masa depan mereka terutama setelah menikah.
Para remaja masih belum tahu bagaimana cara
membersihkan alat reproduksi secara tepat dan mungkin masih banyak yang belum
tahu mengenai bahaya/ penyakit-penyakit yang muncul berkaitan dengan alat
reproduksi mereka masing-masing. Disini diharapkan agar para remaja lebih
meningkatkan pengetahuan mereka mengenai alat reproduksi mereka, guna
menciptakan remaja yang memiliki imunitas yang tinggi dan berkualitas. Berdasarkan latar belakang diatas maka kami mahasiswa
STIKes Surya Mitra Husada akan melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, khususnya di siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan Daha 2.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan
Daha 2 dapat mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi.
2. Tujuan Khusus
Setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan Daha 2 dapat:
a)
Mengetahui definisi kesehatan reproduksi
b)
Mengetahui anatomi organ reproduksi
c)
Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi
C. Manfaat Penyuluhan
1. Bagi peserta penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan di harapkan siswa-siswa kelas 8A SMP Pawyatan Daha 2 mendapatkan wawasan atau
pengetahuan lebih banyak tentang kesehatan reproduksi dan dapat menjaga kesehatan organ reproduksi.
2. Bagi mahasiswa
Dengan memberikan penyuluhan diharapkan mahasiswa mampu belajar
bagaimana cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas dan mampu
menyelesaikan tugas praktek yang diberikan oleh dosen yang bersangkutan.
D. Sasaran Penyuluhan
Siswa-siswi kelas 8A SMP Pawyatan Daha 2 Kota Kediri
E. Kepanitiaan
1. MODERATOR : Feby Fajar Rianatasari
2. PEMATERI : Hakim
Tobroni HR
3. OPERATOR : Hendri Pratama
4. NOTULEN : Samuel Kaka
5. OBSERVER : Fentri Novia A
6. DOKUMENTASI : Sefrianus Oe Leu
F. Pelaksanaan Kegiatan
1. Waktu pelaksanaan
Hari,
tanggal : Sabtu,11 Mei 2013
Waktu : 08.20 WIB-09.00 WIB
2. Tempat pelaksanaan
Kelas
8A SMP Pawyatan Daha 2 Kota Kediri
G. Pokok/Jadwal Kegiatan
Tahap
Kegiatan
|
Waktu
|
Pembukaan
|
5 menit
|
Pelaksanaan
|
20 menit
|
Evaluasi/Tanya
jawab
|
10 menit
|
Penutup
|
5 menit
|
H. Alat dan Sarana
Alat
|
Jumlah
|
LCD
|
1
|
Laptop
|
1
|
Leaflet
|
40
|
Sound
System
|
1
|
Kamera
|
1
|
BAB
II
MATERI
A.
PENGERTIAN KESEHATAN REPRODUKSI
Remaja perlu pahami kesehatan reproduksi karena pemahaman mengenai kesehatan reproduksi
sangat penting agar remaja bisa mempersiapkan dirinya lebih baik dalam memasuki
kehidupan berkeluarga. Oleh sebab itu diharapkan remaja bisa mengatur fungsi
dan proses reproduksinya serta bisa lebih bijak dalam membangun perilaku
seksual yang bertanggung jawab. Pengertian kesehatan
reproduksi adalah
suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari
penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem
reproduksi fungsi serta prosesnya.
Sedangkan kesehatan
reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang
utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.Definisi
kesehatan reproduksi menurut hasil ICPD 1994 di Kairo adalah
keadaan sempurna fisik, mental dan kesejahteraan sosial dan tidak semata-mata
ketiadaan penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi dan fungsi dan proses.
Pengertian kesehatan reproduksi
ini
mencakup tentang hal-hal sebagai berikut: 1) Hak seseorang untuk dapat
memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta mempunyai kapasitas
untuk bereproduksi; 2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak
melakukannya; 3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi
serta memperoleh aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi
maupun kultural; 4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang
memadai sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk menjalani proses
kehamilan secara aman.Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan
faktor yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi yaitu :
1.
Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama
kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan
seksual dan
proses reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil).
2.
Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek
tradisional yang berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak
anak banyak rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak
dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb).
3.
Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang
tua pada remaja, depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga
wanita pada pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb).
4.
Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada
saluran reproduksi pasca penyakit seksual menular dsb).
B. ORGAN-ORGAN
REPRODUKSI
1.
Sistem Reproduksi Pada Pria
1. Penis
Organ kopulasi (persetubuhan), yaitu hubungan antara
alat kelamin jantan dan betina untuk
memindahkan sparma ke dalam organ reproduksi betina
2. Skrotum
Selaput pembungkus testis sebagai pelindung testis serta mengatur suhu yang
sesuai bagi spermatozoa.
3. Testis
Kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang sebagai penghasil sel-sel
sperma serta hormon testosteron. Dalam
testis, banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
4. Epididimis
Saluran panjang dan berkelok yang keluar dari testis.
Fungsinya, untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma selama
kira-kira 3 minggu.
5. Vas deferens (saluran sperma)
Saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan berujung di kelenjar
prostat. Fungsinya untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis.
6. Saluran ejakulasi:
Saluran pendek yang menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.
7. Uretra
Saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi yang terdapat di penis.
2. Sistem Reproduksi Pada
Wanita
1) Vagina
Saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Fungsinya,
sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi.
2) Vulva
Suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
labia mayora dan labia minora
a) Labia mayora
Sepasang bibir besar yang terletak di bagian luar
melindungi organ di dalamnya.
b) Labia minora
Sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
3) Ovarium (indung telur)
organ reproduksi utama wanita yang berjumlah sepasang
dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan.
Fungsinya, untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita, yaitu hormon estrogen
dan progesteron.
a) Estrogen,
Berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder (merangsang penebalan dinding
rahim) serta membantu dalam proses pematangan sel ovum.
b) Progesteron
Berfungsi memelihara masa kehamilan, contohnya menyiapkan endometrium
sebagai tempat implantasi embrio.
4) Fimbriae
Serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangakl ovarium berdekatan
dengan ujung saluran oviduk. Fungsinya untuk menangkap sel ovum matang yang
dikeluarkan oleh ovarium.
5) Infundibulu
Bagian ujung oviduk yang berbentuk corong dan berdekatan dengan fimbriae.
Fungsinya menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbrae.
6) Tuba falopi
Saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
7) Oviduk
Saluran panjang kelanjutan dari tuba falopi. Fungsinya sebagai tempat
fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
8) Uterus (rahim)
Organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian
bawah yang mengecil. Fungsinya sebagai tempat pertumbuhan embrio selama
kehamilan.
9) Cervix
Bagian dasar uterus yang berbentuk menyempit sehingga disebut leher rahim
yang menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya
janin dari uterus menuju saluran vagina.
10) Saluran vagina
Saluran lanjutan dari cervix sampai pada vagina.
11) Klitoris:
Tonjolan kecil yang terletak di belakang vulva.
C.
CARA MENJAGA KESEHATAN REPRODUKSI
Perubahan fisik
selama pubertas harus diikuti dengan perawatan, kebersihan dan kesehatan fisik,
terutama alat-alat reproduksi. Selama masa haid remaja perempuan
disarankan untuk memakan makanan yang mengandung banyak zat besi (bayam, hati,
buah-buahan, dll) karena selama masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau
kekurangan zat besi dalam darah. cara-cara memelihara kebersihan guna/manfaat
memelihara kebersihan.
disarankan untuk memakan makanan yang mengandung banyak zat besi (bayam, hati,
buah-buahan, dll) karena selama masa haid perempuan dapat mengalami anemia atau
kekurangan zat besi dalam darah. cara-cara memelihara kebersihan guna/manfaat
memelihara kebersihan.
Tips merawat
kesehatan organ reproduksi
PEREMPUAN
a. Air (Selama haid, menggunakan pembalut wanita untuk
menampung darah haid. Pembalut dapat dibeli di toko ataupun dibuat dengan kain
bersih.
b. Mengganti pembalut empat jam sekali, atau lebih sering
selama masa haid.
c. Setiap kali buang air, siramlah (basuh) alat kelamin
dengan air yang bersih atau pengganti tissue).
d. Setelah buang air besar,bersihkan alat kelamin dari
depan ke belakang, bukan
sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin.
e. Jangan sering menggunakan antiseptik/cairan pembunuh
kuman untuk mencuci alat kelamin,khususnya vagina, karena akan mematikan
mikro-organisme yang secara alami dapat melindungi vagina
f. Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
g. Mengganti celana dalam dua kali sehari.
h. Gunakan celana dalam yang menyerap keringat.
LAKI-LAKI
a) Mandi secara teratur dua kali sehari.
b) Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan
celana dalam yang menyerap keringat.
c) Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap
kali buang air besar maupun kecil.
d) Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut
smegma) di penis
e) Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik
kebelakang agar bagian dalam
penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi.
f) Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat
dapat mengganggu stabilitas suhu testis di dalam buah zakar
SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
Judul : Kesehatan Reproduksi
Pokok Bahasan : 1. Definisi
kesehatan reproduksi
2. Anatomi
organ reproduksi
3. Cara
menjaga kesehatan organ reproduksi
Hari/Tanggal : Sabtu,11 Mei 2013
Waktu : 08.20 WIB-09.00 WIB
Tempat : SMP 2 Pawyatan Daha Kota Kediri
Sasaran : Siswa
dan siswi kelas 8A SMP 2 Pawayatan
Daha Kota Kediri
A. Tujuan Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas
8A SMP Pawyatan Daha 2 dapat
mengetahui secara luas tentang kesehatan reproduksi
B.
Tujuan
Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 8A
SMP Pawyatan Daha 2 dapat:
a.
Mengetahui
definisi kesehatan reproduksi
b.
Mengetahui anatomi organ reproduksi
c.
Mengetahui cara menjaga kesehatan organ reproduksi
C. Materi
Terlampir
D. Metode
Ceramah
dan tanya jawab
E. Kegiatan Penyuluhan
No
|
Tahap/Waktu
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Sasaran
|
1.
|
Pembukaan:
5
menit
|
1.
Memberi salam pembuka
2.
Memperkenalkan diri
3.
Menjelaskan pokok bahasan dan
tujuan penyuluhan
4.
Membagi leaflet
|
Menjawab
salam
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
|
2.
|
Pelaksanaan:
20
menit
|
1.
Menjelaskan definisi kesehatan reproduksi
2.
Menjelaskan anatomi organ reproduksi
3.
Menjelaskan cara menjaga kesehatan organ reproduksi
|
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
|
3.
|
Evaluasi:
10
menit
|
1.
Menanyakan kepada peserta tentang
materi yang telah diberikan
2.
Memberi reinforcement kepada
peserta yang dapat menjawab pertanyaan
|
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
|
4.
|
Terminasi:
5 menit
|
1.
Mengucapakan terimakasih atas
peran serta peserta
2.
Mengucapkan salam penutup
|
Mendengarkan
Membalas
salam
|
DAFTAR
PUSTAKA
Manuabu, Gde Bagus Ida.2004.Memahami
Kesehatan Reproduksi Wanita.Jakarta: Arcan
Gebbie & Glaiser. 2006.Keluarga Berencana&Kesehatan Reproduksi.Jakarta: Buku Kedokteran
EKG
Nurachmah,
Elly.2010.Dasar-Dasar
Anatomi dan Fisiologi.Jakarta: Salemba Medika